Setda – FGD tentang memahami inflasi kini dan nanti di Fave Hotel Rembang, Kamis (14/12/2023). Kegiatan ini mengusung tema “Menyongsong Rembang sebagai Kota Inflasi”.

Kepala BPS Teguh Iman Santoso mengharapkan pihak terkait bisa menginterprestasikan data statistik yang dihasilkan BPS. Menurutnya inflasi disebabkan oleh pengaruh musiman, distribusi, harga administrasi, perubahan nilai tukar rupiah, suhu politik dan abnormal profit.

Dijelaskan, mulai Januari 2024 Rembang terpilih menjadi salah 1 dari 150 kab/kota sebagai sampel pengamatan inflasi nasional. Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 akan memberikan base untuk tahun berikutnya. “Harapannya seluruh instansi pendukung bisa berkerja sama, sinergi dan kolaborasi untuk proses ini,” katanya.

Sekda Rembang, Fahrudin mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BPS ini. Statistik merupakan lembaga pembantu menyediakan data, baik kuantitatif atau kualitatif untuk menelaah kebijakan yang nantinya akan dilakukan.

Menurutnya data sangat penting gunanya sehingga pihaknya berharap pelaksanaan pengampuan data bisa baik. Karena baik buruknya sebuah kebijakan bersumber dari data yang ada.

Inflasi menurutnya cukup serius harus dibahas. Senada dengan kepala BPS, Ia juga mengajak stakeholder untuk bekerja bersama untuk penekanan inflasi di Rembang.

FGD dipandu moderator Asisten 2 Sekda Rembang, Mardi dengan narasumber Sekda Kabupaten Rembang dan BPS Provinsi Jawa Tengah. (Prokopimda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *